No Image Available

Metode Penilaian Akurasi Digital Elevation Model (DEM) untuk Analisis Geomorfologi Kepesisiran di Pulau Kecil

 Pengarang: Bachtiar Wahyu Mutaqin; Muh Aris Marfai; Hendy Fatchurohman; Muhammad Nadafa Isnain; Mulyadi Alwi; Azis Musthofa; Moh Syahrul Irfan Fahmi; Fabia Hulwa Shelfia Putri; Habib Husyien Albani; Natasya Michelle Adalya; Muhammad Rizali Umarella  Penerbitan: KEP  Terbit: 2023  Halaman: 100  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:
Digital Elevation Model (DEM) merupakan model yang mewakili elevasi di permukaan bumi, baik di atas maupun bawah permukaan laut. Pemanfaatan DEM telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi proses dan fenomena yang terjadi di bumi, salah satunya dalam bidang geomorfologi dan kebencanaan. Ketersediaan data DEM dapat diperoleh dari interpolasi peta topografi atau mengunduh data DEM yang disediakan secara gratis, seperti Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER), Global DEM, DEM Alos Palsar, dan DEM Nasional. Berbagai data DEM yang tersedia memiliki resolusi spasial dan karakteristik yang berbeda-beda. Evaluasi akurasi suatu DEM diartikan sebagai kegiatan membandingkan nilai yang diamati (observed value) dengan nilai sebenarnya yang diukur di lapangan. Evaluasi ini menjadi tahapan penting guna memastikan data DEM yang digunakan akurat dan tidak menimbulkan bias analisis yang cukup besar. Saat ini, akurasi data DEM untuk membantu analisis geomorfologi dan kebencanaan masih terbatas untuk wilayah yang relatif luas atau pulau besar. Belum ada penelitian tentang keakuratan DEM untuk kategori pulau-pulau kecil maupun sangat kecil di Indonesia, padahal lebih dari 70% pulau di Indonesia termasuk dalam kategori pulau dengan luasan kurang dari 2.000 km2. Uji akurasi DEM di pulau kecil dan sangat kecil penting dilakukan dan sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas DEM yang akan digunakan. Hasil analisis terhadap jenis dan kualitas DEM yang diperoleh dapat digunakan untuk menetapkan prosedur standar akuisisi data DEM untuk analisis geomorfologi di pulau-pulau kecil di Indonesia. Dengan demikian, pemilihan data DEM yang tepat dalam resolusi tertentu dapat membantu analisis geomorfologi sebagai salah satu input penanggulangan bencana secara lebih akurat dan efektif.

 Kembali