No Image Available

Peranan Pemimpin Agama dalam Membangun Dialog Antarumat Beragama di Keuskupan Atambua

 Pengarang: Dr. Yanuarius Seran, Drs. M. Hum.  Penerbitan: KEP  Terbit: 2023  Halaman: 429  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:

Dialog merupakan salah satu jalan yang ditempuh untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan, sekaligus menjadi media kondusif bagi terciptanya tata hubungan antarumat beragama di tengah masyarakat yang multikultural. Buku ini menyajikan dialog dwi-cakap antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dengan tujuan saling belajar, mendengarkan secara simpatik dan penuh keterbukaan guna memahami makna sebuah dialog.

Kehadiran buku ini menegaskan bahwa masyarakat Atambua: TTU, Belu, Malaka sekarang ini bukan lagi monokultural, tapi sudah multikultural dengan kebhinnekaannya yang tentu saja “tidak imun konflik”. Merespon kondisi itu, pemimpin agama Atambua yang transformasional, visioner, dan menjadi teladan umat, telah tampil sebagai agen-agen dialog di garda terdepan untuk membangun dialog antarumat beragama.

Dalam buku ini dijumpai aneka tema: Sejarah masuknya agama Islam, Katolik, dan Kristen Protestan, serta Denominasi Kristen di Atambua, kepemimpinan transformasional, dialog antarumat beragama, kearifan lokal “ita belu malu hadomi malu”, “hit nekaf mese ansaof mese”, dialog teologis Islam-Kristen, serta agama dan spiritualitas ‘passing over’. Tema-tema itu ditautkan oleh benang merah bahwa kepemimpinan transformasional, yang dilandasi dialog saling menyapa, dengan berbagai aktivitas di akar rumput seperti dimotori para pemuka agama di Atambua, telah membangun kebersamaan, kerukunan dan persaudaraan “sahabat satu rahim”, sehingga menyingkirkan konflik khususnya di wilayah TTU, Belu, dan Malaka.

 


 Kembali