No Image Available

PRADNYAWIDYA: TAK PADAM SINARNYA Berjalan Bersama untuk Bersaksi

 Pengarang: FX. Dapiyanta (Ed.)  Penerbitan: KEP  Terbit: 2022  Halaman: 254  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:

“Setelah saya renungkan, ternyata dalam pelayanan, inisiatif harus berasal dari dalam diri kita sendiri. Saya berefleksi bahwa melayani bukan karena beban tugas, ikut-ikutan teman, apalagi untuk memperoleh pujian. Saya sadar bahwa pengalaman pahit yang saya alami belum seberapa dibandingkan dengan sengsara Yesus memanggul salib-Nya ke puncak Golgota. Sepeda yang saya panggul, tidak seberat dosa-dosa manusia yang harus ditebus oleh-Nya. Memanggul sepeda menjadi pelajaran bagi saya agar melayani sesama, bukan hanya menerima enaknya saja. Namun, juga kesulitan-kesulitan yang kadang-kadang hadir di tengah pelayanan. Memang benar yang dikatakan oleh para pujangga, keindahan dalam pelayanan berjalan beriringan dengan buruknya pengalaman yang kita hadapi.”

 

Itulah secuil refleksi Bapak Yohanes de Brito Salamun, alumni Pradnyawidya angkatan 70. Bagi beliau, pengalaman hadir dan hidup di Kampus Pradnyawidya adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Dari Pradnyawidya-lah beliau belajar bahwa pelayanan yang tulus adalah buah ketekunan.

Buku yang berjudul “Pradnyawidya”: Tak Padam Sinarnya. Berjalan Bersama untuk Bersaksi”  merupakan kumpulan sharing pengalaman berharga dari alumni Pradnyawidya. Banyak pengalaman menarik yang patut disimak dan diteladani. Pengalaman menimba ilmu di Kampus Pradnyawidya menjadi dasar bagi alumni untuk berkarya di ladang Tuhan. Inilah contoh lika-liku calon pewarta dalam belajar, bersosialisai, sampai akhirnya berbuah dalam karya. Buku ini diterbitkan dalam rangka merayakan pesta 60 tahun Prodi Pendikkat, yang dulunya bernama AKKI (Akademi Kateketik Katolik Indonesia), kemudian berubah nama menjadi STKAT (Sekolah Tinggi Kateketik), berubah lagi menjadi STFK (Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik), FIPA (Fakultas Ilmu Pendidikan Agama), IPPAK (Ilmu Pendidikan dengan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik) dan akhirnya Pendikkat (Pendidikan Agama Katolik).

Bagi panitia, pesta perayaan 60 tahun prodi Pendikkat merupakan momen istimewa untuk sejenak bernostalgia dalam syukur dan romantika. Momen itu adalah saat untuk merefleksikan diri, menggali kembali kekuatan dan menyegarkan ingatan agar dapat menatap masa depan dengan mantap. Perlulah “jeda” itu agar Pendikkat dapat mempersiapkan tenaga-tenaga yang handal dan profesional dalam membantu perkembangan Gereja Indonesia. Panita berharap agar semangat Pradnyawidya bukan lagi sekadar gaung masa lampau, tetapi pelita yang senantiasa menyala dan mengobarkan semangat, tidak hanya bagi alumni tetapi juga bagi orang-orang yang memerlukannya.

Oleh karena itu, panitia mengundang alumni untuk membagikan pengalaman mereka yang berharga agar dapat memberi inspirasi, meneguhkan panggilan hidup dan memperkaya wawasan umat beriman dan pembaca lainnya. Selamat berpesta, salam Pradnyawidya, tak pernah padam sinarnya!


 Kembali