Sang Benih dan Geguritannya
Pengarang: Franciscus Praptono Penerbitan: KEP Terbit: 2024 Halaman: 96 Bahasa: IndonesiaDorongan untuk berkarya dan berbuah melintasi batas-batas usia, bahkan ketika pada masa tua, rupanya telah digemakan oleh Pemazmur berabad-abad lalu (bdk. Mzm 2:15). Dorongan yang sama juga digemakan kembali oleh Paus Fransiskus ketika mengutip ayat Mazmur 92:15 tersebut sebagai sentral Hari Orang Tua dan Lanjut Usia Sedunia kedua pada tahun 2023 lalu.
Nasihat Pemazmur itu rupanya juga menggema di dalam batin Akung Franciscus Praptono (88). Hingga di usianya yang hampir menginjak dekade kesembilan, melalui caranya sendiri, Akung Praptono masih terus menghasilkan beragam karya yang secara konsisten dibagikannya kepada putra-putri, menantu, dan cucu-cucu. Karya-karya beliau sangatlah beragam, ada yang berupa reportase, refleksi, ulasan sejarah keluarga, hingga yang berupa puisi maupun lagu.
Kehadiran buku “Sang Benih dan Geguritannya” ini ditujukan untuk berbagi inspirasi dan semangat yang dapat dipetik dari pengalaman bertumbuh dan merayakan masa muda, alam semesta, cinta, dan keluarga. Hal ini menjadi bentuk syukur atas usia senja yang dianugerahkan oleh Allah yang salah satunya diteladankan oleh Akung Praptono melalui pilihannya untuk berkarya tanpa henti.
Kembali