No Image Available

Pemikiran Zygmunt Bauman Problematika dan Prospek Kehidupan Terfragmentasi Masyarakat Posmodern

 Pengarang: Pormadi Simbolon, S.S., M. FIL  Penerbitan: KEP  Terbit: 2024  Halaman: 130  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:

Buku ini menguraikan pandangan Zygmunt Bauman tentang kehidupan terfragmentasi (terpecah-belah) pada masyarakat posmodern serta problematika dan prospeknya melalui penelitian kepustakaan. Kehidupan posmodernisme tidak lagi sama seperti kehidupan pramodern yang kohesif dan diikat oleh tradisi, maupun kehidupan modern yang berbasis aturan rasional, keteraturan, prinsip universalitas, serta disertai keamanan yang besar tetapi kebebasan sedikit. Posmodernisme muncul sebagai bentuk kritik dan ketidakpercayaan terhadap proyek modernisme yang utilitarian. Kehidupan posmodernisme dikuasai kekuatan pasar dan globalisasi akibat deregulasi dan privatisasi oleh negara. Peran negara berkurang, kehidupan dimediasi pasar. Kebebasan yang sangat besar tetapi keamanan menjadi terancam. Akibatnya, kehidupan dan segala bentuk penciptaan identitas diri menjadi beban individu. Setiap individu mendapati kehidupan mereka terfragmentasi; terpecah menjadi banyak tujuan dan fungsi. Problematika kehidupan posmodern adalah persoalan Unsicherheit (ketidakpastian), ketidakamanan, penuh risiko dan ambivalensi dalam segala bidang kehidupan. Kondisi posmodern harus dihadapi, tidak perlu kembali ke era pramodern atau modern. Karena itu, setiap individu memiliki tanggung jawab moral dalam membangun kehidupan bersama di era posmodern. Bauman menamai tanggung jawab moral individu itu sebagai etika postmodernisme. Sebuah dorongan moral yang muncul dari dalam diri, bukan karena ancaman sosial atau regulasi dari luar dirinya. Selain dapat menjadi salah satu referensi tentang Zygmunt Bauma, buku ini juga sangat tepat dan layak untuk dibaca oleh para dosen dan mahasiswa yang mendalami ilmu filsafat dan ilmu-limu humaniora.

 


 Kembali