No Image Available

JEJAK EROPA DI INDONESIA

 Pengarang: Harfiyah Widiawati  Penerbitan: KEP  Terbit: 2023  Halaman: 245  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:

Buku ini mencoba untuk menangkap keanekaragaman imajinasi tentang Eropa bagi masyarakat Indonesia. Keanekaragaman ini tidak bisa dilepaskan dari artefak kolonial yang secara fisik masih ditemui maupun secara nonfisik mempengaruhi cara pandang serta berpikir masyarakat Indonesia. Meminjam istilah Gilroy, penggambaran masa lalu tentang cerita kolonial dengan masa depan melalui narasi modernitas harus dipahami tidak hanya sebagai peristiwa repetitif yang konstan namun lebih sebagai iteration yang menunjukkan perkembangan bergulir sejarah kawasan yang tidak akan lepas dari proses produksi dan reproduksi sosial yang bisa jadi diproduksi oleh korporasi neokolonialisme (Gilroy, 2003). Penggambaran ini akan membawa pada pembacaan romantisme dan ingatan tentang kolonialisme yang dapat diartikan secara lebih progresif.

Lebih lanjut, interaksi antara Eropa dan Indonesia yang terjadi pada saat sekarang, memerlukan upaya interpretasi yang berbeda. Intensitas yang terlihat pada gelombang pergerakan manusia yang didorong oleh proses globalisasi dan pertukaran arus ide dan pemikiran yang melekat dengan pergerakan modal telah melahirkan bentuk interaksi yang cenderung bersifat setara terutama dalam menghadapi problematika universal seperti perubahan iklim. Intensitas ini tentunya memerlukan konsolidasi pemikiran untuk memberikan posisi representasi yang terpisah dengan romantisme kolonialisme atau bahkan prakolonial.

Buku ini menggunakan cara pandang yang memposisikan negara, masyarakat, pasar, formalitas, informalitas, kawasan pusat maupun pinggiran sebagai institusi terintegrasi namun dengan relasi yang terpisah antara satu dengan yang lain. Pada umumnya, relasi bertaut tersebut hanya terlihat dalam batasan dominasi power yang dimiliki salah satunya. Namun relasi tersebut juga bisa dapat dipantau melalui pola pandang yang melihat hubungan antara negara dan masyarakat; negara dan pasar formal dan informal maupun kawasan pusat sebagai relasi yang terhubung misalnya melalui patrimonial hierarchies (Nordholt, 2003) atau dyadic relation.  Cara pandang seperti ini akan cenderung memperlihatkan proses yang sirkular yang melibatkan sintesis transformasi maupun komodifikasi dalam melihat interaksi Eropa dan Indonesia saat ini.


 Kembali