Kacamata Saya, Kamu, dan Dia

Socrates, seorang filsuf terkenal, pernah mengatakan bahwa hidup yang tak direfleksikan tak layak dihidupi. Karena itu, semua orang diajak atau dipanggil untuk melihat kembali setiap pengalaman hidupnya dalam satu waktu khusus. Kesempatan refleksi ini akan membantu kita untuk menemukan peran serta kehadiran Tuhan dalam kehidupan. Dengan demikian kita akan terbiasa mengolah dan mengendapkan inspirasi Kitab Suci dengan semua pengalaman suka duka yang kita lewati.

Buku “Kacamata Saya, Kamu, dan Dia” ini ini menyajikan 42 tema pengalaman hidup yang direfleksikan penulis dan dibagikan kepada pembaca untuk memberi pengayaan wawasan. Dengan membaca buku ini pembaca diajak menemukan inspirasi kehadiran Tuhan serta butir-butir kristalisasi maknanya sebagai bekal melanjutkan kehidupan. Jatuh bangun pengalaman hidup yang dijalani hendaknya tidak membuat kita jauh dari Tuhan, tetapi justru makin mengerti bahwa Tuhan hadir dan berkarya melalui semua pengalaman itu. Dengan melihat pengalaman melalui kacamata Tuhan, yang tersaji dalam kutipan kitab suci, diharapkan kita bisa menemukan kehadiran Tuhan dalam pengalaman itu.