No Image Available

Kata-Kata Mukjizat Bersyarat: Seri Firman Hidup 8

 Pengarang: Surip Stanislaus, OFMCap.  Penerbitan: KEP  Terbit: 2023  Halaman: 432  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:
Buku seri Firman Hidup ini mau menyajikan bacaan ringan bagi yang lapar dan haus akan firman-Nya. Dipilih nama firman hidup, karena firman Allah itu dapat mengenyangkan yang lapar dan memuaskan yang haus, sehingga orang diberi daya untuk mempertahankan dan melanjutkan kehidupan. Setiap buku akan memaparkan ayat-ayat pilihan yang sering dimengerti secara keliru dan potensial melahirkan salah tafsir. Skemanya akan mengikuti alur: Ayat Pilihan – Melihat Konteks – Mencari Pesan – Menjimpit Pesan – Mengucap Doa. Ayat pilihan akan ditempatkan dalam konteks yang semestinya lewat upaya melihat konteksnya. Untuk itu beberapa teks disertai data-data arkheologis dewasa ini demi memperluas cakrawala pandang kita. Mencari pesan menjadi proses selanjutnya untuk menemukan pokok pengajaran Yesus bagi hidup kita. Dipakai istilah menjimpit pesan, karena kita hanya mengambil sedikit dari kekayaan ajaran Yesus yang ditawarkan. Perkataan mengucap doa pun sengaja dipilih, karena doa yang sesungguhnya harus melibatkan seluruh diri kita. Maka, sekurang-kurangnya kalau doa yang sungguh-sungguh tidak terwujud, cukuplah kita mengucapkan doa terumus sebagai ungkapan syukur dan harapan kita. Seri kedelapan dengan judul Kata-Kata Mukjizat Bersyarat ini memaparkan perkataan dan tindakan Yesus dalam mukjizat yang menuntut syarat mutlak, yakni iman. Artinya, Yesus hanya melakukan mukjizat jika ada iman, entah iman yang masih berupa benih sedang tumbuh entah iman yang sudah kokoh-kuat, entah iman dari orang yang mengalami mukjizat entah iman dari orang-orang yang berada di sekitar peristiwa mukjizat itu. Yang pasti, tanpa iman tak ada mukjizat. Mukjizat-mukjizat Yesus bermakna mesianis dan eskatologis. Melalui penyembuhan orang sakit dan pengusiran setan/roh jahat nyata bahwa zaman Mesias bukan saja dijanjikan tetapi sudah dimulai. Apa yang mereka lihat dan dengar bermakna eskatologis karena dirindukan oleh para nabi dan orang-orang benar. Mukjizat-mukjizat Yesus merupakan antisipasi kelihatan/fisis dan sakramental dari akhir zaman yang diwartakan-Nya. Tujuan pengajaran dengan mukjizat bukan terletak pada mukjizatnya sendiri, tetapi agar orang semakin mengenal Yesus yang sebenarnya. Dengan kata lain mukjizat ditampilkan bukan sebagai peristiwa ajaib belaka dan untuk membuat orang kagum akan Yesus, tetapi agar orang semakin dekat dengan pengajaran Yesus dan semakin mantap dalam beriman dan mengikuti-Nya. Segala jenis mukjizat yang dilakukan-Nya mau menampilkan sosok Yesus sebagai tokoh yang memiliki kuasa atas penyakit, roh jahat, kematian dan alam, agar orang beriman kepada-Nya.

 Kembali