Kehidupan telah ada sejak pengalaman seseorang sebagai anak, kemudian bertumbuh menjadi dewasa. Ia sadar bahwa ia berada di planet Bumi karena kelahiran dari rahim seorang ibu. Sebagai orang dewasa, ia mengetahui pula bahwa proses di dalam kandungan terjadi karena pertemuan antara sperma dari laki-laki, dengan perjuangan luar biasa, masuk dalam indung telur perempuan. Kelahiran mendatangkan kegembiraan bagi pasangan laki-laki dan perempuan itu. Mereka pun bahagia, memelihara, dan mendampingi anak yang lahir itu sejak bayi hingga remaja dan dewasa.
Sesudah itu, mereka sadar mulai mengalami penuaan ketika anak mereka mendapat pasangan dan juga melahirkan bayi yang menjadi cucu mereka. Kehidupan terus berjalan, bayi-bayi itu tumbuh, dan mereka memasuki usia senja yang makin temaram. Kemudian, saatnya menerima ajal karena usia lanjut atau oleh penyakit atau oleh peristiwa yang berakibat kematian.
Alam semesta kehidupan berlanjut tak dapat dihentikan, kecuali oleh ketiadaan atau kematian. Kesadaran akan hal ini membawa orang menelusuri pemikiran kehidupan untuk persiapan menuju kematian, seperti apa dan bagaimana yang akan terjadi pada dirinya maupun saudara-saudaranya.
Dimensi hidup dan mati adalah dimensi misterius. Agama menjadi pedoman sebagian manusia. Sains, filsafat, dan ilmu pengetahuan tak cukup untuk menguak misteri. Dunia batin, rohani, atau spiritual menjadi pengalaman individual yang menarik bagi setiap orang yang ingin mengetahui.
Kembali