No Image Available

Sastra Fantasi: Ideologi dan Praktik Sosiokultural

 Pengarang: Mega Febriani Sya, Novi Anoegrajekti, Ratna Dewanti  Penerbitan: KEP  Terbit: 2024  Halaman: 246  Bahasa: Indonesia
 Sinopsis:
Dalam beberapa dekade, fantasi terus berkembang, beragam, dan semakin populer. Bahkan beberapa diantaranya menjadi fenomena. Salah satu diantaranya adalah fiksi fantasi populer Harry Potter. Elemen-elemen fantasi pada novel berpotensi mempengaruhi perilaku dan perspektif penggemar dan mempengaruhi spek sosial, ekonomi dan budaya di tempat masyarakat penggemarnya. Pengarang melalui karyanya secara tidak sadar memunculkan motif dan tujuan tertentu yang kemudian berpotensi untuk dimaknai berbeda oleh penikmat atau pembaca. Ideologi bisa dikonstruksi dari sebuah Bahasa tulis yang memiliki konteks atau wacana karena dibangun dari unsur-unsur sintaksis dan tanda semiotik yang memiliki hubungan-hubungan dialektik antara semiosis dan unsur-unsur praksis sosial. Teks mempunyai dampak atau konsekuensi sosial, politik, kognitif, moral dan material. Konstruksi makna mengandalkan seleksi kalimat, perbendaharaan kata, gramatika atau kombinasi kalimat. Maka konstruksi mengandalkan peran penting bahasa. Interaksi sosial bisa dibangun dalam kerangka Bahasa tertentu. Cerita dan konsep bisa mengonstruksi realitas sosial. Kemudian bagaimana konstruksi realitas social tersebut membongkar bentuk-bentuk ideologi dibaliknya. Penting untuk menelaah konstruksi makna yang bermunculan dikarenakan fenomena Harry Potter, karena konstruksi makna tersebut bisa menjadi inspirasi sebuah mahakarya atau masterpiece yang bahkan diakui dunia. Ideologi fantasi novel Harry Potter yang berelasi dengan praktik sosiokultural dapat diperoleh melalui analisis teks. Dan pada akhirnya, konsumsi teks novel Harry Potter mampu melahirkan pertautan antara karya sastra dengan kenyataan masyarakat dalam dimensi industri hiburan dan media sosial.

 Kembali