
SEJARAH SEBAGAI PERJUANGAN Recikan Pemikiran Kristianitas
Pengarang: Fransiskus Sule, dkk. Penerbitan: KEP Terbit: 2024 Halaman: 266 Bahasa: Indonesia More DetailsSejarah sebagai Perjuangan diharapkan mampu merangkum pemikiran para kontributor. Judul ini mengambil inspirasi dari Joseph Lortz, seorang sejarawan dalam mengkaji sejarah Gereja dari perspektif sejarah pemikiran. Ketika Lortz mengarisbawahi bahwa “sejarah Gereja adalah teologi,” dia tidak bermaksud memaparkan sejarah Gereja di luar sejarah umum. Dia juga tidak bermaksud berbicara sejarah dogmatis yang diberi ilustrasi sejarah; atau dia tidak melulu berbicara tentang Tuhan, tetapi juga dunia misalnya peristiwa politik. Hanya saja perlu diberikan batasan dengan teologi sehingga sejarah Gereja mempunyai alasan untuk eksis secara independen dari sejarah profan.
Penggunaan kata “sejarah” tanpa kata “Gereja” hendak mengembalikan para pemerhati Sejarah Gereja pada pemikiran awal bahwa Sejarah Gereja tidak berada di luar sejarah umum. Selain itu, sejarah umum tidak melulu berbicara tentang manusia dan dunia, tetapi juga tentang Allah. Orang yang tidak beriman pun akan mengakui bahwa peradaban manusia juga dibangun (dan dihancurkan) atas nama Tuhan.
Dari paragraf pertama hingga paragraf terakhir, para kontributor mengafirmasi bahwa sejarah adalah locus philosophicus et theologicus. Mempelajari sejarah menjadikan seseorang makin bijak, bisa mengerti pergulatan sesama, dan sanggup menaruh harapan pada penyelenggaraan Ilahi. Dengan demikian, sejarah benar-benar dapat dipandang sebagai sebuah perjuangan.
Kembali