No Image Available

Semana Santa dan Prosesi Jumat Agung Larantuka

 Pengarang: RD. Fransiskus Emanuel da Santo  Penerbitan: Gerejawi  Halaman: 232  Bahasa: yogyakarta
 Sinopsis:

Semana Santa dan Prosesi Jumat Agung Larantuka (lazim disebut Hari Bae) merupakan satu ungkapan kebanggaan orang Larantuka yang mempunyai makna imani yang mendalam dan kekuatannya tetap bertahan sampai saat ini. Devosi pada hari-hari Semana Santa atau Pekan Suci yang juga disebut Hari Bae, sungguh menjadi hari berahmat, yang memberikan rahmat khusus dalam menapaki hidup ini. Hari Bae atau hari berahmat ini terukir dalam hati setiap orang Katolik Larantuka dalam perwujudannya sebagaimana yang telah digambarkan dalam tulisan ini. Pelaksanaannya diatur oleh Serikat Confreria yang dibentuk oleh Padre Dominikan pada tahun 1564. Apakah ini dapat terus dikembangkan dengan tetap berpegang pada sumber Kitab Suci, hukum, serta norma Gereja yang ada? Pantaslah kalau peristiwa Semana Santa, Hari Bae ini, direfleksikan terus-menerus agar tidak keluar dari ketentuan yang berlaku menurut hukum kanonik, di samping penyesuaiannya dengan Liturgi Suci. Dengan demikian, nilai-nilai yang telah ditanam, jangan menjadi sirna. Sangatlah diharapkan agar tetap berpegang pada nilai-nilai yang ada dan kalau perlu memberi nilai tambah dalam perwujudannya.

Buku berisi refleksi iman ini mencoba untuk melihatnya dari berbagai sudut pandang, yaitu dari aspek budaya, sejarah, biblis, dan hukum, serta norma-norma Gereja yang telah ada. Buku ini menyajikan sekelumit fakta dan sekilas pandang tentang tradisi devosional dalam dinamika sejarah ke-Katolik-an di Keuskupan Larantuka, tentang makna devosi dan Prosesi Jumat Agung dalam Semana Santa, Hari Bae, di Larantuka, juga Wureh dan Konga. Menelusuri Hari Bae, Semana Santa ini bukan ditinjau dari segi ilmiah, tetapi dari segi iman agar peristiwa ini dapat dihayati secara baik dan benar, agar melalui Maria kita dapat sampai kepada Yesus Putranya. Per Mariam ad Jesum.


 Kembali