
Shinta Nuriyah – Merawat Solidaritas Kemanusiaan
Pengarang: Achmad Mukafi Niam & Syaifullah Amin Penerbitan: Umum Halaman: 98 Bahasa: Indonesia More DetailsShinta Nuriyah, salah satu dari jajaran wanita hebat di dunia, mantan ibu negara ini masuk dalam daftar perempuan-perempuan berpengaruh karena dinilai sebagai feminis yang aktif menyebarluaskan toleransi. New York Times menyebutnya sebagai perempuan yang aktif menyelenggarakan acara-acara lintas agama serta sukses membangun jaringan pesantren yang progresif untuk perempuan dan anak.
Puan Amal Hayati, sebuah lembaga sosial-kemanusiaan yang didirikannya, memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan kaum perempuan dan anak. Melalui Puan Amal Hayati inilah Shinta Nuriyah berfokus pada kampanye dan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pembelaan terhadap hak-hak keperempuanan dan perlawanan terhadap segala jenis penindasan dan ketidakadilan berbasis perbedaan gender adalah perjuangan sepanjang hidupnya.
Membaca buku ini, kita mendapati bahwa kaum terpinggirkan juga merupakan bagian penting dari lintasan perjuangan Shinta Nuriyah. Melalui Gerakan Sahur Keliling, ia menyapa kaum terpinggirkan dan yang terabaikan ini selama belasan tahun. Gerakan iniĀ dicontohkannya dengan tanpa memandang perbedaan, asal-usul, kelas ekonomi, suku, etnis, dan bahkan tanpa memandang perbedaan agama atau keyakinan.
Ya Benar, Shinta Nuriyah mengajak bukan hanya orang Muslim untuk sahur dan berbuka puasa bersama. Ia mengajak mereka yang beragama lain untuk sahur dan berbuka puasa bersama, bahkan ia mengejak mereka sahur dan berbuka puasa bersama di tempat ibadah mereka sendiri, tempat ibadah non-Muslim.
Selain mengungkap alasan perjuangan Shinta Nuriyah, buku ini juga memotret perjalanan hidup Shinta Nuriyah yang penuh liku-liku, sebagai penyandang disabilitas sekaligus sebagai pemimpin pergerakan dan pendamping pemimpin bangsa.
Kembali