No Image Available

Taurat Tuhan Sempurna Kumpulan Esai tentang Taurat

 Pengarang: Albertus Purnomo, OFM & Alfons Jehadut  Penerbitan: Gerejawi  Terbit: 2023  Halaman: 628  Bahasa: yogyakarta
 Sinopsis:

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman (Mzm. 19:8). Ungkapan hati sang pemazmur ini memperlihatkan betapa pentingnya keberadaan Taurat dalam menuntun kehidupan orang Israel dalam hidup keagamaan mereka. Dalam tradisi Yahudi, Taurat merupakan sumber, dasar, dan pedoman hidup orang Yahudi. Taurat dipercaya sebagai jalan yang menuju kepada Allah. Dalam tradisi Kristiani, Taurat yang masuk dalam bagian pertama Alkitab, yaitu Perjanjian Lama, menyimpan kisah, ajaran dan petunjuk yang mampu membangun dan memupuk rasa keberimanan kepada Allah. Taurat yang adalah kumpulan kitab dari Kejadian sampai Ulangan, pantas untuk dihormati sekaligus dipelajari demi perkembangan rasa spiritual, baik dalam tradisi Yahudi maupun Kristiani.

Ada banyak pertanyaan yang muncul ketika sedang membaca Taurat. Akibatnya, ada banyak hal yang dapat dipelajari dari Taurat. Mempelajari Taurat tentu tidak mudah, khususnya bagi orang Kristiani yang lahir dan besar di bumi Indonesia. Sebab, Taurat muncul dengan latar belakang kultur Timur Tengah Kuno, yang cukup berbeda dengan kultur Indonesia. Selain itu, perbedaan kultur tersebut juga menciptakan kesulitan tersendiri untuk memahami pola pikir dan sejumlah gagasan teologis dalam Taurat.

Dalam upaya mengkaji lebih mendalam sejumlah pertanyaan dalam Taurat, buku menawarkan kumpulan esai tentang Taurat. Esai-esai ini ditulis oleh para ahli yang berkecimpung dalam penelitian dan pengajaran Kitab Suci di sejumlah Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi di Indonesia. Bagi kalangan mahasiswa teologi maupun pencinta Alkitab, buku ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi dalam studi yang lebih mendalam tentang Taurat. Akhirnya, bersama sang pemazmur, kita mengamini “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Mzm. 1:1-2).


 Kembali